Rabu, 04 Mei 2011

Tanganku (tidak) panjang

Di antara tembok yang berdiri kokoh, aku dan kamu berhadapan. Gemuruh gaduh angin berhembus, menghalangi padang mata antara kita.

Kau dan aku saling mengulurkan tangan diantara lantai pijak yang terpisah.

Inilah menjadi sebuah cerita. Saat tanganmu menyapa tanganku, untuk pertama kali tanpa dipisahkan oleh tembok. Saat tanganmu menyapa tanganku, untuk kesekian kali, hingga tembok memisahkan.

Akhirnya, aku menyadari, tanganku tidak panjang untuk meraihmu. Sungguh, aku inginkan bisa. Namun, tembok terus menghalangi.

Kau teriakkan, "AKAN AKU HANCURKAN." Namun, nyatanya kau biarkan dia tetap ada dengan harapan kosong.

Sayang, tanganku tidak akan bisa menjadi panjang, namun hatiku selalu sampai meraihmu, tapi akhirnya tanganmu tak lagi terulur.

Catatan Sihijau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar